My Heart Story...


Aku melintas dan melihatnya, pertama kali melihatnya memang memiliki perasaan yang sangat biasa, tidak ada yang special, namun lama-lama jantungku berdegup kencang dan tidak ingin melihat matanya yang sekarang ku pandang indah. Aku bingung dengan perasaan yang membuat aku menjadi dilemma tentang kata “CINTA” lawan jenis yang belum benar-benar aku pahami, atau hanya “SUKA”?

Kehiperaktifanku muncul ketika di dekatnya, rasanya ingin menunjukan kepadanya semua yang aku bisa, kepada pria yang ku anggap serba bisa itu. Aku kagum dengan prestasinya, aku kagum dengan keramahannya, dan aku kagum dengan senyumnya, I still can see his smile now.

Rasanya perasaan itu sangat mudah shuffle, perasaan dari seseorang pertama ke seseorang yang lain, alasannya usiaku masih labil dan menenangkan hatiku dengan kata “wajar”.

Ketika mendengar kalau pria itu sudah ada yang memiliki itupun membuat aku merasa kecewa walaupun tidak sakit di hatiku, aku butuh kepastian tentang perasaanku pada pria yang menarik itu, aku butuh petunjuk dan kemungkinan aku sangat membutuhkan keberanian untuk mengatakan padanya “Aku suka…”, setidaknya satu hal yang membuat aku lega. Di hati ku.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

Image
Apakah kita benar-benar tahu diri kita?   Aku baru saja baca buku yang judulnya Predictably Irational oleh Dan Ariely (Bukan Harry Potter by JK Rowling). Sebenarnya itu buku psikologi marketing dan bagaimana org bertindak dengan sangat mudah di predict (perkirakan) tp tetap saja tidak masuk akal, dan tetap saja apa yang dilakukan tidak masuk akal. Misal: ada 3 buah jenis kopi, sebut saja nama tokonya adalah starbuck: small, medium, large. Harga yg diberikan untuk ukuran small adalah: 25rb, untuk ukuran medium 27rb, dan untuk ukuran large 32rb. Target marketing starbuck adalah agar orang beli yang medium dan tidak membeli yg large karena beda harganya jauh, sedangkan yang small itu hanya beda sedikit dengan yang medium tapi bisa dapt lebih dengan beda sedikit, jadi small dan large itu hanyalah pemancing agar orang membeli yang medium.   “Lho jadi selama ini psikologi saya dimainin sama starbuck?” “lahhhh iyahhhh… eh bukan sama starbuck aja, sama yang lain juga.”   Misalnya barang dengan
Read more

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

Saya sedang menulis malam ini, menulis sebuah ide yang sudah sangat lama tidak saya tulis, saya mengantuk dan terus menulis, menulis dengan mencampurkan unsur pengalaman yang pernah diceritakan kepada saya maupun pengalaman saya sendiri, tiba-tiba sebuah panggilan dari nomor yang tidak saya kenal menelpon, saya mendengar suaranya yang sangat familiar, suara seorang laki-laki yang tidak begitu asing, kemudian dia menyebut namanya “Edward” sang ketua terpilih pada saat berapi-apinya UKI dalam pemilihan ketua BEM, yah dia yang terpilih. Ingat blog saya sebelumnya? Yang berjudul “dilema musma dan bem uki”? ( http://eatelinblog.blogspot.com/2012/06/dilema-musma-dan-bem-uki.html ) tentang kritik pedas saya(atau tidak begitu pedas. hehe) kepada sang ketua terpilih ketika saya baru saja menerima majalah ASWA dari teman saya? Saya mengingat itu, memang keraguan untuk mengepost tulisan itu ada, tapi keberanian saya mengalahkan keraguan itu.
Read more

NENEK BUNGKUK CERIA

Image
EAT IT!!! Entah neneknya siapa yang ku pampang fotonya di tulisan ini, aku mengambil gambar nenek ini di google, dan aku tidak mengenalnya jadi, aku tidak akan membicarakannya namun meminjam wajahnya saja sebagai seorang nenek ( semoga nenek ini tidak marah. amen. ) Beberapa hari yang lalu aku naik bus no P55 ke arah UKI-Cawang, menuju kampus dimana aku menempuh pendidikan tinggi, aku duduk di kolom ketiga baris ke dua dari pintu, terbiasa melihat sekeliling dan tak melihat satu hal pun yang menarik perhatianku, sampai pada bus itu berhenti di daerah Kuningan ada seorang nenek bungkuk naik ke tangga bus
Read more