Sampai pukul 15:00


Hari yang penuh dengan aktifitas dan tidak hanya penuh tapi membuat aku ‘mumet’ baik secara hati maupun fisik, aku akan sangat bahagia kalau hatiku juga bahagia, namun hari itu enggak buat aku. Berjalan berharap semuanya sudah selesai, Tuhan datang dan mengangkatku……..ohhhhhh, khayalanku itu muncul ketika berjalan menuju halte dan meyakinkan diri kalau aku akan telat sampai ke mata kuliah pertama.

Menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya seperti telah banyak beban berat yang aku pikul—padahal bukan cuma sedang capek tapi karena aku lagi flu juga. Hehehe


Banyak banget kejadian yang membuat aku capek hati, pikiran dan juga fisik sampai jam tiga sore hari itu. Aku berjalan masih memikirkan Tuhan datang dan mengangkat dengan campuran pikiran, “rasanya seperti tidak bersyukur diberi ijin tinggal di dunia ini menjadi ‘ambassador of God’ dan menikmatinya, malah mengeluh…”, Huft, rasanya memang sangat lelah—karena membawa laptop dipunggungku serta buku-buku yang harus kubawa untuk kuliah… hahaha, hari itu… seperti mengenaskan, tapi ingat, kukatakan sampai jam tiga sore saja.

Aku menaiki bus P55 untuk sampai kampus, bukan karena cepat tapi agar bisa duduk, aku ingin mengeluh rasanya tidak bisa, ingin menangis sudah tidak bisa juga, hatiku mengeras dan sudah mulai merubah diri menjadi negasi dari altruis. Aku berpikir dan berusaha untuk enggak memikirkannya. Aku memeluk tasku dan hanya menatap kosong, aku tahu kalau kugunakan otakku untuk berpikir pasti hanya pikiran buruk saja yang keluar dan itu hanya membuat jiwaku semakin tidak berdaya, aku kenal diriku, tapi Tuhan lebih tahu memang… J

Aku melihat anak kecil di depanku yang sedang mengobrol dengan ibunya usianya sekitar 6-7 tahun, aku mengingat masa kecil dan masa-masa nyamanku ketika tinggal bersama mamaku, aku melihatnya terus menerus sampai dia melihat padaku dan melemparkan senyum yang luar biasa manis dan indah ke hadapanku, kubalas senyumnya yang indah itu, entah indah atau enggak senyumku, aku memilih untuk membalasnya dan dia semakin lebar tersenyum padaku, aku merasakan damai dan air mataku mengalir, aku merasakan belas kasih dan cinta, dan aku teringat akan kata-kata “anak kecil adalah pemilik kerajaan surga”, what a great! Tuhan membuat pemilik kerajaan surga itu tersenyum padaku dan menyembuhkan luka di dalam hatiku, luka kepada mereka yang mengecewakan hariku pada hari itu… senyum itu membuat aku tahu akan pengampunan, aku menangis dan sembuh dari setiap kepenatan,,, see??? Penderitaanku hanya sampai jam tiga saja.. bye-bye derita, and welcome happiness. J

Aku mengucapkan terimakasih kepada pemilik kerajaan surga itu, dan tentunya Tuhan yang telah mengutusnya untuk tersenyum kepadaku… J Thanks God!!!

Comments

Popular posts from this blog

Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

NENEK BUNGKUK CERIA