KISAH HATI...

Ini tentang kisah hati ku yang belum bisa berpaling, aku menemukan seseorang yang berbeda di samping ku ketika aku pertama kali mendaftar menjadi mahasiswa, dan dia oriental jadi aku tertarik padanya.

Kisah hati ini terus berlanjut dengan sangat lambat, lambat. tidak ada banyak perkembangan yang signifikan, bahkan aku tidak tahu apa jadinya sekarang ini. aku menulisnya karena sudah tidak tahan untuk terus menyembunyikan kisah hati ku ini, memang banyak teman ku tahu aku adalah fans nya "dia" tapi, tidak semua ku ceritakan pada mereka.


Aku bertemu dengannya pada saat pertama kali mendaftar jadi mahasiswa, dan dia duduk di seseblah ku, aku penasaran dan mencoba mencari tahu namanya, aku pun tahu namanya, mudah untuk ku mencari sebuah nama saja ( sombong ), dan pada saat ospek aku bertemu dengannya di salah satu club yang ingin aku masuki sebagai anggota di dalamnya. dia di sana, menari break dance dengan sangat mempesona dan mengatakan kalau dia berasal dari negeri paman sam, aku pun semakin tertarik dengannya.

setiap kali bertemu dengannya jantung ku berdegup, yah... norak memang! tapi itu yang terjadi, dia tidak tampan, tapi ada hal yang ku suka darinya walaupun aku sendiri tidak tahu. samapi akhirnya dengan sebuah jejaring sosial ku cari namanya dan aku menemukannya, aku temukan dia. aku chat dengannya dan jejaring sosialnya secara tiba-tiba mati, dan aku pun tidak bisa berkontak di dunia maya padahal aku lebih PD kalau lewat dunia maya itu.

sampai pada akhir semester satu, ingin libur natal, aku ingat saat itu aku memakai kaos merah muda dan di kunciir kuda, aku berpapasan dengannya dan dia tersenyum pada ku. aku bals senyumnya dengan jaim namun hatiku senang bukan main. aku berlari ke lantai tiga tanpa elevator ( memang tidak ada elevator ), aku tersenyum sumringah pada dosen ku.

setelah itu aku pun menjadi sering saling senyum dengannya, tanpa kata. memuaskan awalnya tapi, aku merasa jadi canggung kalau hanya senyum selama empat tahun kuliah ketika bertemu dengannya dan itulah aku tidak berani bertindak lebih dulu.

sampai pada suatu hari aku mempunyai tiket lebih untuk menonton konser David Archuleta. aku mencari nomornya dan menawarkan tiket itu, tapi tidak ada respon ya atau tidak walaupun awalnya dia mmbalas sms ku. okay.

lagi hati ku ini berkisah, aku tidak menemukan apa yang aku inginkan, menjadi temannya, dekat, dan bisa bercanda dengannya, ingin.

aku hanya melakukan ritual ku yaitu percaya bahwa aku akan bertemu dengannya dan mengobrol panjang, itu saja tapi aku tidak bertindak. sama sekali tidak.

aku bertemu dengannya lagi secara tidak sengaja ketika aku sedang bad mood dengan kehidupan ku, aku membeli ketoprak di kampus dan dia menyapa ku juga bertanya,
" ada kuliah?"
aku bengong tidak percaya dan membalas dengan mengangguk,
"ada?" tanyanya lagi memastikan
"yah..." jawab ku lemah. jujur jantung ku berdegup dan aku ingin mecubit pipi ku untuk memastikan itu mimpi atau bukan.
"oh...jam berapa?" tanyanya lagi.
"empat." jawab ku sampil menunjukan empat jari ku. dan karena grogi, aku langsung mengatakan "da...da...!" great elin!
kejadian yang tidak terduga. aku pun berlari ke arah toilet kampus dan loncat-loncat gembira sambil berteriak. " yeah!!! yeah!!!"

setelah kejadian itu aku pun tidak menemukannya bersikap ramah seperti itu pada ku. aku mencoba untuk tidak menyukainya lagi, aku tidak menghapus no hp nya, aku bisa melupakan perasaan ku. sampai pada aku menemukan no hp nya ada di daftar panggilan tidak terjawab. aku berteriak senang di kamar, dengan hati berteriak " dia miscall aku!" , aku tahu aku seperti anak puber ataupun di sinetron. tapi, ini rasanya seperti ketika artis kesukaan kalian ingin menelpon kalian.

hati ku dan aku masih sama, tidak memilki keberanian. aku pun menghapus no hp nya, semua no hp nya dan aku masih tersenyum padanya. hanya senyum memang.
dan aku tahu segala sesuatu yang tidak dikatakan akan tidak tenang jadinya. tapi aku memilih untuk diam dan menjadi secret admirer nya dia. cina, manado, amerika itu.

itu kisah dari hati ku...
kisah yang kupilih untuk di buat, kisah yang ku putuskan untuk tidak seperti dongeng
kisah yang tidak seperti dongeng dengan happy ending.

itu lah kisah hati ku...
kisah yang biasa...
kisah gadis remaja biasa...
yang akan memilih untuk memiliki kisah yang luar biasa selanjutnya..

kisah hati ku...

Comments

Popular posts from this blog

Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

NENEK BUNGKUK CERIA