SEMANGKUK BAKSO

Segerombolan bakso bersukacita ketika mereka sedang diuleni oleh penjual

“yeay…kita akan menjadi makanan yang enak….” Sorak mereka.

Para bakso gembira, ketika diulleni, dibulatkan, mereka masih merasakan pijatan sang penjual yang sanagt nyaman, namun sampai pada dimasukannya mereka kedalam sebuah air mendidih, hati mereka terasa sakit, airnya yang sangat panas membuat sisi luar mereka pedih, mereka tidak dapat bergerak bebas dan bersuara meski masih bisa menangis, air mendidih disekeliling mereka membuat mereka lupa kalau mereka akan menjadi makanan yang enak, mereka diangkat dan ditaruh ke wadah ketika sudah matang, mereka merasakan udara yang sangat nyaman, air mendidih itu membuat mereka lebih awet dibanding para bakso yang belum masuk air mendidih, kenyamanan bisa mereka rasakan,


“yeay..kita akan menjadi makanan enak…” sorak mereka yang sudah ingat tujuan akhir mereka.

Seorang pembelipun datang menghampiri penjual meminta semangkuk bakso, segerombolan bakso yang sedang gembira itu diraih oleh penjual dan dimasukan kedalam mangkuk. Mereka masih gembira sampai pada air panas menyiram tubuh mereka, mereka terdiam dan mengingat mereka pernah marasakannya jadi mereka sudah biasa. Mereka masih bisa bersorak walau tak seceria sebelumnya, para bakso mendengar sang pembeli.

“ yang pedas ya pak baksonya…”

Disiramlah dua sendok sambal ke dalam mangkuk yang berisikan segerombolan bakso, merka merasakan kepedihan yang lebih dari pada air mendidih. Merekapun diam. Mereka merasakan mangkuk dimana mereka berada bergoyang, air panas tidak begitu panas sekarang, terasa hangat. Sang pembeli mengambil satu buah bakso dan dimasukan ke mulutnya, terasa gelap untuk si sebuah bakso yang menjadi korban, gigi si pembeli menghancurkannya, tapi si bakso masih sadar, begitu pula nasib bakso yang lain, mereka tidak bisa berbicara di dalam kunyahan sang  pembeli, mereka diam dan menangis, mereka ingin berteriak namun sudah tidak sanggup. Sesampainya mereka semua di dalam perut sang pembeli mereka mendengarkan hati sang pembeli yang berbicara, “ ah, enak dan kenyang…”

Para bakso bersorak gembira mendengar hati sang pembeli, merekapun tahu, selain menjadi bakso yang enak mereka menjadi bakso yang berguna untuk manusia yang memakannya. Namun, sebelum mereka sampai pada tujuan akhir, mereka harus melalui proses yang memang tidak mudah…

Itulah semangkuk bakso yang kusajikan…

Comments

Popular posts from this blog

Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

NENEK BUNGKUK CERIA