Apakah kita benar-benar tahu diri kita?




Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

 

Aku baru saja baca buku yang judulnya Predictably Irational oleh Dan Ariely (Bukan Harry Potter by JK Rowling). Sebenarnya itu buku psikologi marketing dan bagaimana org bertindak dengan sangat mudah di predict (perkirakan) tp tetap saja tidak masuk akal, dan tetap saja apa yang dilakukan tidak masuk akal. Misal: ada 3 buah jenis kopi, sebut saja nama tokonya adalah starbuck: small, medium, large. Harga yg diberikan untuk ukuran small adalah: 25rb, untuk ukuran medium 27rb, dan untuk ukuran large 32rb. Target marketing starbuck adalah agar orang beli yang medium dan tidak membeli yg large karena beda harganya jauh, sedangkan yang small itu hanya beda sedikit dengan yang medium tapi bisa dapt lebih dengan beda sedikit, jadi small dan large itu hanyalah pemancing agar orang membeli yang medium.

 

“Lho jadi selama ini psikologi saya dimainin sama starbuck?”

“lahhhh iyahhhh… eh bukan sama starbuck aja, sama yang lain juga.”

 

Misalnya barang dengan jumlah lebih kecil itu akan lebih mahal dibanding dengan yang jumlah lebih besar, makanya banyak org yg suka belinya banyak sekalian dengan alasan lebih murah, padahal yah kita ini emang secara psikologi disuruh belanja yg lebih besar. 

 

Trus, yang aku mau bahas apa?

 

Yah gak yang tentang marketing sih, hehe. Lebih tentang predictably irrational itu. Di buku itu dikasih tahu, kenapa sih kita bisa mengambil keputusan yg predictable tapi irrational?

 

Si penulis membuat study tentang ‘sex’, kenapa sih kadang pada saat ‘hot’ orang orang melakukan sesuatu yang tidak seperti ketika dia dalam keadaan ‘cold’. Beberapa orang di test menggunakan pertanyaan2 yang sama pada saat mereka dalam keadaan ‘cold’ dan juga dalam keadaan ‘hot’, namun keputusan yang diambil jelas berbeda. 

 

Gini: Ketika dalam keadaan ‘cold’ kita menjawab seperti apa yang kita pikirkan tentang karakter kita, dan mungkin apa yang orang lain pikirkan tentang kita juga. Namun dalam keadaan ‘hot’ kita akan jadi manusia yang berbeda, makanya ada yang Namanya pemerkosaan, dan kejahatan kelamin atau kelainan sexual lain yang terjadi di sekeliling kita. (Ini sebenernya ga cuma tentang sex, tp dia buat penelitian ke arah situ) 

 

Di dalam bukunya tertulis (tentang orang yang mengambil test): they thought that they understood themselves, their preferences, and what actions they were capable of. But as it turned out, they completely underestimated their reactions. (when they are in the hot state)

 

Yang artinya: mereka berpikir bahwa mereka mengenal diri mereka, pilihan mereka, perbuatan yang akan mereka lakukan, atau kemampuan mereka, Tapi ternyata, mereka benar benar menganggap rendah reaksi mereka (ketika mereka dalam ‘hot’ state).

 

Kata kata itu berlanjut dengan bagaimana ada bagian diri kita yang tersembunyi, sehingga kadang kita tidak tahu reaksi apa yang akan muncul dalam keadaan ‘hot’, tidak hanya sexual, bisa jadi marah, ketakutan, kelaparan. Kita bisa saja mengambil keputusan yang bukan ‘kita banget’, yang mana kita semua memilikinya. Dalam buku itu disebut ‘Mr. Hyde’. Yah, dia hiding, dia di dalam diri kita.

 

Jadi apakah yang kita tahu tentang diri kita itu paten? Setelah membaca buku itu saya jadi berpikir, yah gak paten, kita ga pernah tahu diri kita pada saat seperti itu, kita tidak pernah tahu apa reaksi kita dalam keadaan ‘hot’ itu. Kita sebenarnya manusia yang tidak tahu siapa kita, karakter kita, apa yang akan muncul dalam diri kita. 

 

Lalu apakah benar kata-kata “yah ini gue, gue begini orangnya”? yah kalo aku liat dari buku ini, ya udah ga berlaku yah….

 

Trus, tahu ga sih apa yg jadi patennya kita? Siapa diri kita sebenarnya? Apa yang akan kita lakukan dalam keadaan tertentu? Tentu saja kita ga tahu, tentu saja Mr. Hyde kadang keluar dr diri kita gitu aja.

 

Kalian pernah nonton split? Film tentang manusia yang memiliki 24 kepribadian? Itu cerita fiksi memang, dan teori tentang kepirbadian ganda memang masih pro dan kontra, ada yg percaya ada yg gak. Tapi kalau yang sudah pernah nonton, pasti inget kalau Kevin (tokoh di dalam film itu) merasa bahwa ada si monster itu di dalam dirinya, dan di akhir film itu monster itu keluar, dan aku akhirnya berpikir tentang Mr. Hyde itu, bisa jadi Mr. Hyde itu adalah monster yang bisa saja keluar dalam kepribadian kita.

 

Jadi, siapa sih diri kita? Apakah kita benar2 tahu diri kita? Apakah setiap keputusan yang kita ambil benar benar mencerminkan diri kita? Apakah kita orang jahat dan jahat aja terus sepanjang masa? Atau orang baik dan baik saja terus sepanjang masa?

 

Setelah baca buku itu (walaupun yang aku bahas ini hanya di dalam satu chapter aja), aku langsung berpikir, yah aku ga tahu siapa diri aku, aku ada baiknya, ada jahatnya, aku kadang menjadi irrational. Aku gak bisa tuh nilai diri aku dengan kata “yah ini gue, emang gue begini orangnya.”, aku yah ga bisa diprediksi tapi keputusan aku bisa di prediksi dalam keadaan rasional dan irasional. 

 

Jadi siapa kita? Siapa aku? Keputusan apa yang akan aku ambil dalam keadaan tertentu?

 

 

Comments

Joko said…
Tahulah... Tahu diri itu namanya😄🙏

Popular posts from this blog

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

NEGARA AFILIASI