Posts

Apakah kita benar-benar tahu diri kita?

Image
Apakah kita benar-benar tahu diri kita?   Aku baru saja baca buku yang judulnya Predictably Irational oleh Dan Ariely (Bukan Harry Potter by JK Rowling). Sebenarnya itu buku psikologi marketing dan bagaimana org bertindak dengan sangat mudah di predict (perkirakan) tp tetap saja tidak masuk akal, dan tetap saja apa yang dilakukan tidak masuk akal. Misal: ada 3 buah jenis kopi, sebut saja nama tokonya adalah starbuck: small, medium, large. Harga yg diberikan untuk ukuran small adalah: 25rb, untuk ukuran medium 27rb, dan untuk ukuran large 32rb. Target marketing starbuck adalah agar orang beli yang medium dan tidak membeli yg large karena beda harganya jauh, sedangkan yang small itu hanya beda sedikit dengan yang medium tapi bisa dapt lebih dengan beda sedikit, jadi small dan large itu hanyalah pemancing agar orang membeli yang medium.   “Lho jadi selama ini psikologi saya dimainin sama starbuck?” “lahhhh iyahhhh… eh bukan sama starbuck aja, sama yang lain juga.”   Misalnya barang dengan

New Year's Resolution

Kalo ngomonging resolusi biasanya emang nyambung banget sama yang namanya tahun baru, tahun baru ada goal baru yang berarti resolusi baru yang akan dicapai, jadi berhubung tinggal itungan jam (36 jam maksudnya) akan tahun baru maka aku mau tulis tentang resolusi....

Dilema Metro mini

Mobil berwarna orange yang bernama metro mini sangat terkenal di ibu kota Jakarta, sangat memikat para peminatnya terutama kalangan menengah kebawah lantaran harganya yang sangat terjangkau, dan saya adalah salah satu penggemar beratnya, karena setiap hari menaikinya dengan kurang gembira. mungkin lebih tepatnya penggemar paksa. saya masih mempertanyakan mengenai uji emisi metro mini ini, asapnya yang legam dan besi di dalam mobilnya yang sudah karatan membuat saya bingung kenapa kendaraan satu ini masih bisa lulus uji emisi, saya kurang mengerti apakah Jakarta yang sangat membutuhkan kendaraan umum seperti metro mini.metro mini oh metro mini. setiap pagi harus menggunakan metro mini membuat saya harus sarapan asapnya yang legam dan juga asap roko supirnya, betapa kerenya saya, selalu sarapan smoke, kalau orang di barat sana kemungkinan sarapan smoke beef, saya sarapan smoke of metro mini (more cool... rite???). metro mini itu membuat saya dilema keasapan tiap harinya, otak saya ya

Perjalanan 270912

Perjalanan aku ke kampus hari ini membuat kalian harus bilang “wow”… ngeselin, seru,dan fantastis!!! *lebay. Aku harus menaiki metro mini sebelum naik busway, dan metro mini yang gak mini itu menurunkan penumpangnya sesuka hati, bayangin aja, aku dan penumpangnya diturunkan di tengah rel kereta api (kalo ada kereta tiba-tiba lewat apa iya si supir dan kenek mau ngegantiin nyawa para penumpangnya), dan tidak memberi kami uang pengganti untuk naik angkot atau apapun,baru saja aku naik dan membayar dua ribu rupiah, dia malahan turunin aku secepat kilat, ini pemalakan sosial namanya, aku turun dan berusaha tenang, pintarnya supir metro mini itu menurunkan kita di tempat yang banyak angkot ke halte busway, keseeeeeeeeeeeeellllllllllllllll bangeeeeeeeeeettttttttttttt, tapi belajar untuk say thank to God juga sih “thank God!”. Dari situ aku berpikir panjang ketika naik angkot, aku bisa rugi Bandar kalo supir metro mini begitu semua karakternya, ini kali kedua aku diturunkan secara paksa

WARNA BERKELANA

Warna itu selalu mengusik aku yang sedang asik dengan hidupku yang menarik akupun menjadi tertarik dengan warna yang menculik mataku hingga melirik. Warna putih yang bersih dan membuat mata berbuih, warna ungu bajuku yang sangat berlagu, warna kuning yang tidak pernah terasa hening, warna jingga yang sangat buat bangga, warna hitam yang terlihat kelam, suram dan seram, warna cokelat yang melekat pada brukat ku, warna hijau daun yang membuat ku parau melantun, warna salem telah menghipnotisku menjadi kalem, warna merah di jaketku yang membuat meriah, warna biru langit sedang haru menggigit… warna warniku, seruanku... Warna yang selalu berkelana dalam warna di celana. Warnaku saranaku memberi semangat yang menyengat namun tetap hangat. Apa warnamu yang meramu dirimu menjadi sangat kamu?

Sebuah Konfirmasi dari "Sang Ketua"

Saya sedang menulis malam ini, menulis sebuah ide yang sudah sangat lama tidak saya tulis, saya mengantuk dan terus menulis, menulis dengan mencampurkan unsur pengalaman yang pernah diceritakan kepada saya maupun pengalaman saya sendiri, tiba-tiba sebuah panggilan dari nomor yang tidak saya kenal menelpon, saya mendengar suaranya yang sangat familiar, suara seorang laki-laki yang tidak begitu asing, kemudian dia menyebut namanya “Edward” sang ketua terpilih pada saat berapi-apinya UKI dalam pemilihan ketua BEM, yah dia yang terpilih. Ingat blog saya sebelumnya? Yang berjudul “dilema musma dan bem uki”? ( http://eatelinblog.blogspot.com/2012/06/dilema-musma-dan-bem-uki.html ) tentang kritik pedas saya(atau tidak begitu pedas. hehe) kepada sang ketua terpilih ketika saya baru saja menerima majalah ASWA dari teman saya? Saya mengingat itu, memang keraguan untuk mengepost tulisan itu ada, tapi keberanian saya mengalahkan keraguan itu.

SINAMBUNG

Bermula dari kehidupanku tiga bulan terakhir ini, kehidupan yang penuh dengan kekecewaan, sakit hati dan kesedihan, kehidupan yang membuat aku mulai selalu mengatakan “why You don’t rise me up to Your place Lord…”, semuanya terasa suram dan tidak bermakna, semuanya terasa kosong, pelajaran di kelaspun tidak dapat kupahami dengan mudah, aku berpikir keras tapi tetap tidak mengerti akan teori-teori yang aku pelajari, berpura-pura ceria sampai tidak tahan untuk berteriak, akupun berteriak, semua orang terkena dampak oleh kesakitan hati ini, oleh karena seseorang yang awalnya “sangat dekat” denganku menjadi “sangat jauh”, teman kantorku. Sampai pada satu titik aku benar-benar tidak tahan akan setiap hal yang aku alami, aku pergi ke konselor pada tiga minggu pertama sikap seorang “teman” itu berubah total padaku, aku pergi menemui Tuhan yang terasa tidak memiliki jawaban, kecenderungan untuk kecewa terus memenuhi hatiku walaupun sudah berdoa, aku terus menangis menghadapi orang sepert